Langsung ke konten utama

PILPRES TELAH USAI TETAPI MENGAPA MASIH RUSUH?


Pilpres telah usai, tetapi masih panas? 
Berita,opini,lokal,nasional,politik



                    Gelaran pilpres 2019 telah usai pada bulan april tanggal 17 kemarin dan final ada diputusan mk bulan juni kemarin,lantas mengapa masih gaduh padahal pilpres telah usai melalui keputusan mk?



Para elit maupun partai terus bermanufer untuk mencari dan menata kembali kekuatan  untuk menghadapi pilkada 2020 maupun pilpres 2024 mendatang, pada pilpres kemarin dua Tokoh besar dan dua partai kuat saling bertanding yaitu jokowi dan kyai ma'ruf amin dengan di usung oleh partai besar yang jg menang pilpres 2014 yang menjagokan jokowi dan jusuf kala, yaitu pdip dan koalisinya.sementara itu dari kubu oposisi ada prabowo dan sandiaga uno yang diusung partai gerindra dan koalisinya yang diluar pemerintahan.
Dan sama halnya pada 2014 pilpres kembali dimenangkan oleh kubu petahanan yaitu jokowi dan kyai ma'ruf amin.


Namun pertanyaanya kalau pilpres telah usai mengapa masih panas?  Dari awal sebelum pilpres, saat pilpres, maupun sesudah pilpres masyarakat tingkat paling bawah lah yang paling panas terutama fans fanatik dari kedua kubu ini.
Tetapi baru baru ini angin segar kembali berembus di panggung perpolitikan indonesia karena kedua elit ini bertemu seperti di kutip dari liputan6.com Sebelumnya diberitakan, Jokowi dan Prabowo mengadakan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (13/7). Keduanya bersalaman dan menaiki MRT bersama menuju Senayan.


Walaupun kedua tokoh sudah  beberapa fans garis keras mereka masih saling sindir menyindir terutama di dunia maya, melalui sosial media mereka seperti facebook,twitter,dan instagram ada yang tak setuju mereka bertemu,ada yang kecewa, ada yang marah bahkan saling mencaci maki. 

Hal lain yang mempengaruhi fans fanatik ini jg berasal dari ucapan ucapan atau statment dari para elit. Yang berbicara tentang keadaan yang kemudian mudah di terima oleh para pendukung tanpa berpikir panjang. 

Dan faktor lainnya adalah banyaknya berita hoax yang disebarkan oleh orang orang yang tak bertanggung jawab yang ingin mengadu domba pendukung dari kedua kubu ini,
Apa lagi pada masa masa itu pendukung dari kedua kubu ini mudah terprovokasi.


Akhir cerita. 
Pilpres telah usai tak ada lagi yang namanya 01,02 udah semua sudah jadi 03 yaitu persatuan indonesia,apalagi cebong dan kampret harus sudah bisa move on dari pilpres.
Selalu jaga persatuan bangsa.

Jangan lupa baca artikel artikel lain di Website kami yaitu jurnailindo77.com atau berita siswa indonesia.
Disini kami menyediakan berita seputar:teknologi,lokal,internasioal,sejarah,cerita,cerpen,politik,game.
Jika ingin lebih tau tentang saya kunjungi beberapa sosial media kami.

Youtube=Rudi Craft
Whatsapp=85234126243
Twitter=Rudycraft,rudyseparogoblok
Instagram=beritasiswaindonesia,rudycraft
Email=rudijokoutomo218@gmail.com
Facebook=beritasiswaindonesia,rudyjokoutomo
Contacperson=0895635449318


Terima kasih telah berkunjung. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Pesawat Menghindari Terbang di Atas Samudra Pasifik?

Kenapa Pesawat Menghindari Terbang di Atas Samudra Pasifik? Sabtu, 16 November 2019 18.50 Rudy joko utomo Informasi  Ilustrasi Pesawat Melewati Samudra Pasifik - MiniTime Beritasiswaindonesia -  Traveler, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang tidak melewati Samudra Pasifik? Penerbangan dari Amerika Serikat ke Asia biasanya melakukan perjalanan ke utara melewati Alaska/Siberia daripada lurus melintasi Pasifik, kenapa? Bukankah itu justru membuat perjalanan jadi lebih jauh karena pesawat harus melewati rute memutar? Sebagian orang menduga, pesawat menghindari Samudra Pasifik karena alasan keselamatan. Seperti yang kita tahu, Samudra Pasifik adalah samudra terbesar dan terdalam di dunia. Bayangkan jika terjadi masalah dengan pesawat dan harus mendarat darurat di Samudra Pasifik. Pilot pasti akan kesulitan menemukan tempat yang aman untuk mendaratkan pesawatnya. Pencarian dan evakuasi di Samudra Pasifik pun lebih sulit dilakukan darip...

GUSTAV GUN SENJATA LEGENDARIS NAZI

Gustav Gun sang raksasa nazi.  Hallo sobat BSI selamat datang di konten paling bermanfaat.  Dalam sebuah peperangan, keberadaan artileri yang hebat menjadi sebuah kewajiban. Dengan adanya persenjataan yang mutakhir sebuah negara dapat bertahan dari gempuran negara lain. Karena itulah saat Perang Dunia ke-2 meletus, negara pesertanya berlomba-lomba membuat senjata yang paling hebat. Salah satu negara yang juga tak mau kalah dalam membuat senjata canggih ini adalah Jerman. Seperti kita ketahui, Jerman saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler. Dengan reputasinya yang terkenal hingga saat ini, tak heran Jerman mampu membuat senjata paling mematikan di seluruh dunia. Saat itu Jerman berhasil menciptakan senjata yang diberi nama Schwerer Gustav atau Heavy Gustav. Senjata berbentuk meriam yang juga dijuluki Great Gustav ini digadang-gadang sebagai senjata terbesar di dunia. Lalu apa saja kehebatan senjata ini? Simak penjelasanya.  Mari kembali melihat kebelaka...

Ketika Agama Kehilangan Tuhan, Ini Kegelisahan Gus Mus

Ketika Agama Kehilangan Tuhan, Ini Kegelisahan Gus Mus 13 nov 2019 18:12  Rudy K.H.A.Mustofa Bisri, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin Rembang, memberikan renungan tentang keberagamaan di masyarakat kita. Pesan kritis itu mencerminkan kegelisahan seorang juru dakwah yang dikenal sebagai penyair. Ada juga tanggapan menarik dari intelektual Goenawan Mohamad. Untuk ngopibareng.id, berikut pesan penting dari Gus Mus, panggilan akrab tokoh Nahdlatul Ulama ini . Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya. Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama. Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya? Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar...