Langsung ke konten utama

FPI GANTI NAMA? TETAP SIKAT!!!

Halo Halo sobat BSI balik lagi dengan admin di blog ini. 
Rudy. 

BSI. Apa kabar kalian semua? Tentunya baik dong apalagi setelah mendengar Ormas Front pembela islam atau yang biasa disebutFPI dilarang segala aktifitasnya oleh pemerintah melalui kemendagri yang sekarang dijabat oleh pak mahfud md.
Tentu ini menjadi kado terindah akhir tahun bagi kita orang orang yang secara tegas menolak adanya khilafah di Indonesia yang dibawa FPI melalui ad art nya. 
Eh setelah dilarang malah bikin baru. Tentunya gak jauh jauh dong dari jualan agama sebagai komoditas utama mereka. 
Apalagi kalau bukan front persatuan Islam. 
Walaupun mereka berganti nama menurut Pakar Hukum UI: Tetap Melanggar dan dapat dipidana
 saya kutip dari galaksi id jakarta. 
Pasalnya, menurut Prof. Dr Indriyanto Seno Adji, SH, MA., Pengajar PPS Bidang Studi Ilmu Hukum UI, dalam rilisnya mengatakan bahwa pelarangan FPI yang dituangkan melalui SKB merupakan domain fact HTN-HAN. Artinya memang menjadi kewenangan pemerintah.

Masih menurut Indriyanto, sebagai produk HTN, maka setiap pelanggaran terhadap pelarangan tersebut dapat berdampak Hukum Pidana bagi pelakunya karena SKB tersebut memiliki legalitas yg dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Sehingga SKB tersebut patut diapresiasi dan didukung penuh oleh semua komponen bangsa.
Nah Lebih lanjut, Indriyanto mengatakan AD/ART FPI ini bertentangan dengan UU Ormas sebagaimana telah ditegaskan pada Pasal 1 UU No. 16/2017 tentang Ormas, dan Kementerian Dalam Negeri sampai sekarang TIDAK menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar bagi FPI, dan tidak mengakui Pancasila.

Oleh karena itu, Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia memiliki kewenangan melakukan evaluasi status hukum ormas sebagai badan hukum, dan FPI tidak pernah terdaftar sebagai status badan hukumnya.

Dari sisi hukum, identitas FPI ini layak dianggap sbg OTB (Organisasi Tanpa Bentuk) yg ilegal sifatnya, apalagi bila aktifitas dan kegiatannya terdapat dan ditemukan substansi penerapan Islam secara Kafah dibawah naungan (Negara) Khilafah Islamiyah dan memunculkan nama dan kata NKRI Bersyariah.

Pelarangan kegiatan dan aktifitas FPI haruslah diartikan terhadap segala bentuk organ dan perubahannya, baik langsung atau tidak langsung, dg segala atribut maupun lambang organ dan perubahannya.

Perubahan nama dan bentuk baru organisasi terlarang yg tetap berbasis negara khilafah islamiyah adalah bentuk pembangkangan thd kekuasan negara dan konstitusi yang sah dan karenanya melanggar hukum yg harus ditindak secara tegas,
Nih saya bacakan
“karenanya, pelanggaran terhadap larangan ini merupakan bentuk pelanggaran hukum yg baru”. Tegas Indriyanto dalam rilisnya 03/01.
Selain itu, kata Indriyanto, tentang Nama dan Bentuk Baru Ormas, tanpa menghendaki pendaftaran atas perubahan nama tsb, adalah tetap bertentangan dg perundang-undangan (UU Ormas dan KUHP) dan tidak sah.

“Perubahan nama dan bentuk organisasi baru tanpa melalui prosedur hukum yg berlaku, menjadi dasar bagi Pemerintah untuk lakukan Keputusan untuk Pembubaran dan Pelarangan Kegiatan dan Aktifitas Organisasi Masyarakata yang baru tersebut”.

Tentang Gugatan Ke PTUN, Indriyanto mengatakan Sepanjang SKB dianggap memenuhi syarat Konkrit (pelarangan), Individual (FPI), Final (Pelarangan Kegiatan FPI), maka UU Peratun memberikan hak gugat thd SKB tsb, FPI lemah karena tidak memiliki legal Standing.
“Kelemahan dari FPI adalah absurditas dari sisi Legal Standing FPI, yaitu secara de yure bahwa status hukum FPI sebagai Ormas tidak pernah terdaftar sebagai Badan Hukum sejak 20 Juni 2019”. Uangkap Indriyanto dalam rilisnya 02/01.
Nah sekian info dari admin. 
Tetap dukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam memberantas radikalisme dan para pengagum khilafah yang ingin menggantikan ideologi pancasila. 
Salam nkri harga mati!!! 
Jangan lupa like subscribe dan share. 
Agar mereka segera sadar atas apa yang mereka lakukan. 
Mari kita nikmati kopi manis hari ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Pesawat Menghindari Terbang di Atas Samudra Pasifik?

Kenapa Pesawat Menghindari Terbang di Atas Samudra Pasifik? Sabtu, 16 November 2019 18.50 Rudy joko utomo Informasi  Ilustrasi Pesawat Melewati Samudra Pasifik - MiniTime Beritasiswaindonesia -  Traveler, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang tidak melewati Samudra Pasifik? Penerbangan dari Amerika Serikat ke Asia biasanya melakukan perjalanan ke utara melewati Alaska/Siberia daripada lurus melintasi Pasifik, kenapa? Bukankah itu justru membuat perjalanan jadi lebih jauh karena pesawat harus melewati rute memutar? Sebagian orang menduga, pesawat menghindari Samudra Pasifik karena alasan keselamatan. Seperti yang kita tahu, Samudra Pasifik adalah samudra terbesar dan terdalam di dunia. Bayangkan jika terjadi masalah dengan pesawat dan harus mendarat darurat di Samudra Pasifik. Pilot pasti akan kesulitan menemukan tempat yang aman untuk mendaratkan pesawatnya. Pencarian dan evakuasi di Samudra Pasifik pun lebih sulit dilakukan darip...

GUSTAV GUN SENJATA LEGENDARIS NAZI

Gustav Gun sang raksasa nazi.  Hallo sobat BSI selamat datang di konten paling bermanfaat.  Dalam sebuah peperangan, keberadaan artileri yang hebat menjadi sebuah kewajiban. Dengan adanya persenjataan yang mutakhir sebuah negara dapat bertahan dari gempuran negara lain. Karena itulah saat Perang Dunia ke-2 meletus, negara pesertanya berlomba-lomba membuat senjata yang paling hebat. Salah satu negara yang juga tak mau kalah dalam membuat senjata canggih ini adalah Jerman. Seperti kita ketahui, Jerman saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler. Dengan reputasinya yang terkenal hingga saat ini, tak heran Jerman mampu membuat senjata paling mematikan di seluruh dunia. Saat itu Jerman berhasil menciptakan senjata yang diberi nama Schwerer Gustav atau Heavy Gustav. Senjata berbentuk meriam yang juga dijuluki Great Gustav ini digadang-gadang sebagai senjata terbesar di dunia. Lalu apa saja kehebatan senjata ini? Simak penjelasanya.  Mari kembali melihat kebelaka...

Ketika Agama Kehilangan Tuhan, Ini Kegelisahan Gus Mus

Ketika Agama Kehilangan Tuhan, Ini Kegelisahan Gus Mus 13 nov 2019 18:12  Rudy K.H.A.Mustofa Bisri, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibiin Rembang, memberikan renungan tentang keberagamaan di masyarakat kita. Pesan kritis itu mencerminkan kegelisahan seorang juru dakwah yang dikenal sebagai penyair. Ada juga tanggapan menarik dari intelektual Goenawan Mohamad. Untuk ngopibareng.id, berikut pesan penting dari Gus Mus, panggilan akrab tokoh Nahdlatul Ulama ini . Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya. Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama. Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya? Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar...